“I can’t change the direction of the wind, but I can adjust my sails to always reach my destination.” —Jimmy Dean
Surabaya, Krisanonline.com – Krisanis, Sudah satu tahun lebih pandemi mengubah segalanya. Ya, memang, pandemi merubah hidup semua orang, sampai mengubah keberadaan orang-orang yang kita cintai. Perubahan itu juga dirasakanku, seorang siswa yang duduk di bangku SMA, yang kata banyak orang, masa SMA adalah masa terindah semasa sekolah.
Tapi menurutku, apa yang orang katakan tidak terlalu benar. Bagiku masa SMA-ku tidak se-istimewa yang kubayangkan karena adanya pandemi ini. Jika kita flashback lagi, di pertengahan bulan Maret 2020, ketika sekolah mengumumkan pembelajaran dari rumah (alias tidak perlu datang ke sekolah), aku sangat senang karena pikirku aku tidak perlu bangun terlalu pagi seperti saat-saat aku harus datang ke sekolah. Tetapi lama kelamaan, aku mulai membenci ide “harus sekolah dari rumah”. Karena jujur saja itu sangatlah membosankan dan rasanya hidup jadi sangat monoton. Aku sangat rindu bercanda dengan teman semeja, bercanda bersama sahabat, rindu suasana kantin yang ramai, bahkan jalan-jalan bersama keluarga.
Dan ternyata aku tak menyadari bahwa waktu berjalan sangat cepat, apalagi dengan kesibukanku sekolah. Bagiku pribadi, Tuhan ingin aku belajar bahwa apapun yang sedang terjadi, jangan sampai hal itu mengganggu kesehatanku (secara fisik maupun mental) serta impian-impian yang ingin aku raih.
Apapun halangan yang kuhadapi, aku harus yakin bahwa aku bisa melewatinya selama aku percaya bahwa Tuhan akan membimbingku selalu ke jalan yang benar, dan Ia juga mau mengingatkan bahwa apapun kondisimu sebisa mungkin berbagilah dengan sesama meskipun itu hanyalah hal yang kecil. Juga aku mau mengingatkan untuk kita semua, bahwa masa-masa seperti ini, marilah kita belajar untuk lebih bersabar, tidak mudah panik, lebih berempati, dan tetap tekun berdoa. Stay safe semua! God Bless you always! Tetap semangat dan jangan lupa tersenyum!
(Kontributor : Yoanita Sugionoputri, Siswi XII IPS 2, SMA Santa Maria Surabaya)