Oleh Satriya Ary H*
Apa itu Nanoteknologi? Konsep Nanoteknologi atau Teknologi Nano diperkenalkan oleh Richard Feynman dalam pidato ilmiahnya yang diselenggarakan oleh American Physical Society of Caltech (California Institute of Technology). Beliau merupakan ahli Fisika pada tahun 1965. Sesuai dengan namanya, teknologi nano merupakan pemanfaatan material dengan skala “nanometer”! Nanometer hampir setara dengan “sepermilyar meter” (1 / 1 0000 000 000 meter) atau 50.000 kali lebih kecil dari ukuran rambut manusia! Kecil, bukan? Meskipun ukurannya sangat kecil, tapi manfaat dari teknologi nano bagi perkembangan dunia teknologi mempunyai sejuta manfaat besar bagi masyarakat.
Krisanis, apabila kalian sudah pernah memanfaatkan body lotion agar tampak lebih cantik dan bersinar serta terlindung dari sinar UV (seperti yang digembar-gemborkan oleh iklan-iklan di televisi), nanoteknologi juga berperan di dalamnya. Dengan memanfaatkan “liposom” yang mampu mengantarkan zat aktif sampai pada lapisan bawah kulit sehingga bahan-bahan aktif dari kosmetik tersebut mampu menembus sel kulit. Bagi krisanis yang gemar bermain bulu tangkis, mengapa raket dengan merk Yonex terkenal dengan kualitasnya yang baik ketimbang raket merk lain? Nah, raket ini menggunakan serat karbon sebagai bahan dasarnya, sehingga pemanfaatan teknologi nano membuat peralatan olahraga menjadi lebih kuat dan baik. Teknologi Nano juga sudah berhasil menyodorkan suatu material hebat yang sangat ringan, tetapi kekuatannya 100 kali lebih kuat dari baja! Material hebat ini diberi nama Carbon Nano-Tube (CNT) yang hanya tersusun dari atom karbon (C), seperti grafit dan berlian.
NASA (National Aeronautics and Space Administration, suatu lembaga di Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas penelitian luar angkasa) memanfaatkan CNT sebagai campuran material bahan pesawat ruang angkasanya sehingga menjadi lebih ringan. Sudah memiliki hardisk dengan kapasitas penyimpanan berukuran Megabytes (MB), Gigabytes (GB) bahkan Terabytes (TB)? Peningkatan kapasitas penyimpanan data dalam sebuah hardisk juga dipengaruhi oleh teknologi nano, sehingga teknologi nano juga dimanfaatkan di bidang Teknologi Informasi (TI).
Sementara, dalam bidang pertanian, teknologi nano dimanfaatkan sebagai pupuk Bio Active Bravo Nature yang menambah efisiensi penyerapan unsur hara dan mempercepat panen (Balai Penelitian Tanah, IPB). Perkembangan teknologi nano sendiri juga diikuti oleh industri-industri di Indonesia, setidaknya sebanyak 35 persen industri di Indonesia sudah menerapkan nanoteknologi (sumber : BPPT). Nah, bagi krisanis yang tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang teknologi nano bahkan ingin menjadi peneliti di bidang ini, cobalah mengunjungi Research Center for Nanosciences and Nanotechnology melalui laman : www.nrcn.itb.ac.id ; disana krisanis dapat menggali lebih banyak informasi seputar perkembangan teknologi nano terbaru yang sedang diteliti.
(*Penulis Guru Fisika SMA Santa Maria)