Kebahagiaanku bagaikan surga bagimu
Dan deritaku adalah pilu bagimu
Tenaga, waktu, pikiran, jiwa, dan raga
Semuanya kau korbankan demi kebahagiaanku ….
Penggalan larik puisi berjudul “Jasamu Sungguh Berarti” karya Caitlyn Kwando, siswi X IPS ini menjadi bagian yang “menguras air mata” dari gelaran event pelepasan siswa kelas XII SMA Santa Maria Surabaya, di aula lt.4, Sabtu (18/05). Kegiatan tahunan para siswa kelas XII sebelum meninggalkan seragam putih abu-abu ini selalu penuh warna. Ada suka dan duka. Ada tawa dan tangis. Ada bahagia dan sedih. Semua melebur menjadi satu dalam bingkai ungkapan syukur yang penuh makna.
“Buatku momen pelepasan itu adalah saat kita harus belajar untuk “move on” dan terus semangat menjalani hidup lebih baik lagi. Kita harus belajar untuk naik level dan harus berani keluar dari zona nyaman untuk mencoba hal-hal baru yang lebih menantang untuk masa depan kita bersama,” aku David L. Pattiasina, siswa XII Bahasa yang hari-H wisuda selalu terlihat sumringah.
Dalam acara tersebut seluruh orangtua wali murid kelas XII diundang untuk melihat secara langsung acara pelepasan. Ada momen apresiasi dari pihak sekolah untuk anak-anak yang berprestasi. Baik dari bidang akademik maupun dari non akademik.
“Saya merasa bangga dan bersyukur menyekolahkan anak saya ke SMA Santa Maria. Melalui acara pelepasan ini, akhirnya saya bisa melihat anak saya telah lulus dan dapat melangkah lebih maju dan siap menapaki kehidupan ke tahap pendidikan yang lebih tinggi lagi,” ungkap Athalia Sherly, orangtua siswa XII IPA 1. “Sejujurnya aku benar-benar terharu dengan seni pertunjukan “Kidung Cinta” yang dipentaskan. Sungguh ini benar-benar perpaduan kolaborasi seni teater, tari, dan puisi yang menyentuh dan berkesan. Sebuah reportoar seni tak terlupa yang mengingatkanku pada Bapak dan Ibu guru tercinta. Guru-guru Santa Maria itu memang friendly dan sabar. Para guru tanpa pamrih dan penuh dedikasi mendidik kami agar kelak menjadi murid-murid yang berguna. Terima kasih pula untuk orangtuaku,” ungkap David Risky Tanoto, siswa XII IPA 3 dengan lirih sembari matanya berkaca-kaca. (red)