Dicintai, Didampingi, dan dihidupi.
Perlu kumengerti, Perlu kupahami.
Surabaya,Krisanonline.com – Krisanis, pernahkah Anda memikirkan hal-hal semacam ini? Bahwa Anda adalah hal yang paling dicari seseorang setelah menikah. Menjadi orang yang spesial bagi Sang Pencipta. Terpilih untuk hidup dan membekali diri sendiri. Ditakdirkan untuk menjadi hadiah-Nya bagi mereka. Menjadi malaikat kecil yang hidup bersama mereka. Menjadi sumber kebahagiaan utama orangtua Anda.
Jikalau Anda mengalami hal-hal di atas, maka saya katakan Anda adalah seseorang yang telah “terjebak” oleh pertanyaan– pertanyaan akan arti makna kehidupan. Sebenarnya, hal – hal serupa itulah yang selalu terlintas dalam benak saya selagi saya dalam keadaan “resah” memikirkan potensi diri saya. Terkhusus, dengan intensitas waktu yang terkadang cukup sering membuat saya “terbelenggu” dalam keadaan itu.
Saya adalah anak pertama dari dua bersaudara. Dan, kedua orangtua saya berprofesi dokter. Bagi saya keluarga terdiri atas orang-orang hebat yang mampu berpikir serta melakukan segala sesuatu dengan cepat dan pintar. Sementara, saya merasa tidak terlalu demikian.
Saya paham betul bagaimana banyak orang, teman, atau para guru menasihati bahwa “Jika kamu merasa kurang pintar atau berkekurangan, maka ingatlah ada banyak orang di luar sana yang lebih berkekurangan darimu.” Namun, tetap saja bagi saya, saya perlu dan butuh memahami makna tersebut agar saya bisa sukses dalam hidup dan mampu membanggakan kedua orangtua.
Namun terlepas semuanya itu,tentunya ada banyak peristiwa suka dan duka yang telah terjadi. Menariknya, tanggapan orangtua dalam apapun itu peristiwanya, orangua saya tetap bisa memahami, “Mama bangga kok, kamu hebat. ” “Papa minta maaf ya, papa sayang sama kamu.” Dan, akhirnya saya pun mampu berkata dalam hati “Mereka menerimaku apa adanya.” Terima kasih Tuhan, atas kehadiran orang –oranghebat dan terbaik bagiku serta aku pun sungguh menyayanginya.
(Kontributor: Iris Santoso, Siswi X MIPA 2 SMA Santa Maria Surabaya)