Surabaya, Krisanonline.com – Krisanis, pada tanggal 9 Juni lalu, saya merayakan ulang tahun yang ke enam belas tahun. Sungguh, saya selalu merasa bahwa ulang tahun saya tidak akan pernah berkesan di mata siapapun dan selalu saya anggap sebagai hari yang “menakutkan” padahal dalam hati saya berharap sekali mendapat kejutan. Kalau diingat, hari sebelum saya ulang tahun, saya selalu ketakutan dan berandai ‘Apakah akan ada yang mengingat ultah saya? Apakah saya akan mendapatkan kejutan di sekolah? Apakah mereka tidak mengingat tanggal ulang tahun saya setelah kedekatan kita semua selama ini?’. Banyak sekali pikiran negatif yang menghantui kepala saya selama satu hari itu dan sangat mengganggu. Semalaman penuh saya putarkan pemikiran negatif itu dalam kepala saya.
Ketika hari ulang tahun itu tiba, saya merasa sangat gembira karena kegiatan classmeet yang hanya diadakan satu hari saja. Saya sempat berpikir ‘apa serunya kegiatan ini jika hanya dilakukan selama satu hari saja? Setidaknya mereka mengadakannya tiga hari’, tapi saya menghapus pikiran tersebut dan mengubahnya untuk selalu tetap bersyukur dan jalani hari itu penuh dengan gembira. Saat dalam perjalanan menuju sekolah, saya mendapatkan pesan dari guru BK saya Bu Indah untuk menemuinya di ruangan BK sepulang sekolah. Sungguh saya “merutuki” diri ini karena pada hari istimewa saya, mengapa mendapatkan pesan yang membuat saya ketakutan karena pesan tersebut tanpa alasan yang jelas. Ketika saya sampai di ruangan kelas, saya sedikit terkejut karena terdapat dua sampai tiga anak yang mengucapkan selamat ulang tahun bahkan ada yang memberikan saya kado sebagai ucapan selamat.
Tanpa saya sadari, dari belakang banyak teman saya yang datang mensurpsrise saya sambil menyodorkan kue ulang tahun dan bekerja sama dengan guru BK untuk mengejutkan saya. Sungguh semua ini sangat diluar prediksi saya dan menjadi hari terbaik saya seumur hidup karena ini merupakan pertama kalinya mendapatkan kejutan ini. Bahkan teman yang berada di kelas lain pun ikut serta. Hari yang saya kira “tersial” ternyata menjadi hari dengan momen terindah yang paling sulit saya lupakan. Tak lupa, saya berterima kasih kepada mereka karena sudah mempersiapkan ini dari jauh-jauh hari dan usaha mereka tidak sia-sia.
(Kontributor: Frida Ananda Indriani, Siswi XI Bahasa, SMA Santa Maria Surabaya)