Surabaya, KrisanOnline – Krisanis, liburan Natal dan Tahun Baru kemarin, saya pergi bersama keluarga ke Tanah Suci (Mesir) dan Tanah Perjanjian (Israel). Israel dikatakan sebagai promiseland karena Tuhan berjanji kepada Musa untuk membawa rakyat Israel ke tanah perjanjian. Sementara, Mesir dikatakan sebagai Hollyland karena dalam Hosea 11:1 dikatakan bahwa “dari Mesir kupanggil anakku”.
Perjalanan dimulai dengan transit terlebih dahulu ke Dubai. Lalu, dilanjutkan ke Jordania. Di Jordania kami berkunjung ke salah satu dari 7 keajaiban dunia yaitu Petra. Pemandangannya oke sekali yang dihiasi dengan pahatan-pahatan batu yang halus dan modern.
Keesokan harinya kami langsung berangkat ke Israel. Destinasi selama perjalanan sangatlah bagus. Banyak pohon serta bukit yang memanjakan mata. Kami bermalam di Betlehem dan mengikuti misa di padang gembala yang merupakan tempat para gembala menerima kabar kelahiran Yesus Kristus. Dan, tak kalah amazing-nya saat kami berkunjung ke Nasareth, Kana, Yerusalem, Taman Getsemani, Bukit Golgota dan kunjungan ke tempat Tuhan Yesus Kristus dimakamkan. “Sungguh rasanya seperti mimpi. Ini pembelajaran spiritualitas yang baik untuk hidupku di kelak kemudian hari. Kali pertama dalam sejarah hidupku ketika aku melihat sendiri tempat Tuhan Yesus Kristus dimakamkan. Menjadi sesuatu banget…Terima kasih Tuhan,” ujarku saat sharing pada keluarga.
Selepas dari Israel kami melanjutkan perjalanan ke Mesir. Ya, Mesir merupakan negara yang menyimpan banyak situs rohani bersejarah. Di Mesir kami mengunjungi Sungai Nil, Gunung Sinai, Gereja Mukjizat dan tidak lupa salah satu dari 7 keajaiban dunia yaitu Piramida. Pengalaman tak terlupa saat aku mendaki Gunung Sinai. Aku perlu seharian untuk menaiki gunung tersebut. Pertama kali juga selama hidupku aku menaiki onta dan mendaki ke puncak selama 3 jam plus menaiki lebih dari 900 anak tangga tak beraturan. Namun, saat sampai puncak …. Ohhh…pemandangannya sangatlah indah dan menajubkan. “Tuhan terima kasih atas berkat hidup yang kaulimpahkan buatku dan beserta keluargaku,” batinku saat sampai di puncak Gunung Sinai. (Kontributor : Elbert Yapira/XII IPA 3/16)