Surabaya, KrisanOnoine.com – Krisanis, liburan 2019 kemarin, saya dan keluarga diajak ke suatu tempat yang sangat menarik. Kami diajak pergi ke sebuah tambak udang milik saudara saya di daerah Probolinggo.

Kami memulai perjalanan Pk.08.00 Wib. Sebelum kami menuju tambaknya, kami di ajak ke rumah makan di Bromo. Sesampainya  di rumah makan itu, kami melihat pemandangan yang sangat indah. Kami berfoto bersama dan melihat daerah sekitar rumah makan yang terdapat sebuah hotel.

Setelah kami makan, kami langsung menempuh perjalanan ke tambak. Kami diantar langsung oleh pemiliknya. Beliau juga bercerita bahwa saat ia belajar budidaya tambak udang ini belum berpengalaman. Oleh karena itu, mengalami beberapa kali kerugian adalah hal yang biasa.

Setelah menempuh perjalanan hampir 2 jam, akhirnya kami sampai di tambaknya. Budidaya tambak udang tersebut sangat luas, luasnya sekitar  21hektar.Tambak ini di desain oleh pemiliknya sendiri dan telah berjalan hampir 4 tahun. Hampir 10 tambak yang sudah jadi dan sudah terdapat bibit udang (benur) yang masih hidup 10 hari. Ada sekitar 11 hektar pula yang masih dalam tahap pembangunan untuk budidaya  tambak udang lainnya.

Hampir 10 tambak yang sudah jadi dan terdapat udang yang masih hidup 10 hari. Disana kami dijelaskan tentang cara  merawat udang dan cara pelestarian airnya. Air yang digunakan untuk kolam udang berasal dari air laut yang telah disterilkan terlebih dahulu. Tanpa terasa, kami mengobrol bersama hingga sore hari.

Nah, Krisanis, dari pengalaman ini ada hal yang bisa saya petik bahwa meskipun kita jatuh atau gagal, maka kita tidak boleh berkata menyerah. Kita harus bangkit dan selalu mau belajar dari kesalahan yang sudah terjadi. Namun, kita juga harus menyerahkan segala seguatu yang terjadi pada Tuhan.

Tidak hanya itu saja, kita juga harus mempedulikan orang-orang di sekitar kita yang masih membutuhkan. Dengan memberikan pertolongan dan perhatian untuk sesama, maka Tuhan juga pasti akan memberikan jalan keluar dari setiap persoalan hidup yang kita alami.

 (Kontributor: Veronika, Siswi X MIPA 1, SMA Santa Maria Surabaya)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini